Senin, 06 Januari 2014

ALASAN YANG DIBUAT-BUAT

ALASAN YANG DIBUAT-BUAT

December 3, 2013 at 4:03pm

Dan Elohim berfirman lagi kepada Moshe / Musa, “Katakan demikian kepada bani Yisrael: YAHWEH, Elohimnya leluhurmu, Elohimnya Avraham, Elohimnya Yitskhaq, dan Elohimnya Yaaqov, telah mengutus aku kepadamu. Itulah Nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah pengingat bagi-Ku turun-temurun.”

Keluaran 3: 15

     Ayat tersebut sangat jelas bahwa Nama sesembahan sang pencipta langit dan bumi yang juga nama sesembahan umat Yisrael itu adalah YAHWEH (dibaca YAHWE), namun bagi orang yang ANTI dengan nama YAHWEH (tentu ANTI juga dengan pribadi YAHWEH) melandaskan pengertiannya pada ayat 14 yang berbunyi: “Dan berfirmanlah Elohim kepada Moshe, “Aku Ada Yang Aku Ada.” Lalu Dia berfirman, “Engkau akan mengatakan hal ini kepada bani Yisrael: Aku Ada, telah mengutus aku kepadamu.”

     Padahal kalau mengacu kepada ayat tersebut, merupakan kesalahan fatal karena ayat tersebut tidak menyatakan NAMA Elohim, melainkan menyatakan EKSISTENSINYA atau KEBERADAANNYA bahwa Elohim / Tuhan itu ADA. Tidak ada Tuhan bernama “Aku Ada Yang Aku Ada”, terbukti tidak ada satu ayat pun yang mengatakan: “Aku Ada Yang Aku Ada berfirman: ……” Kalimat tersebut sama sekali TIDAK ADA dalam Firman Tuhan, jadi sebaiknya jangan mengada-ada dan diada-adakan, karena mengaburkan makna sesungguhnya, sebab sesuai Kitab yang berbahasa Ibrani Nama-Nya adalah YAHWEH seperti yang tertulis dalam kitab Yeshayahu / Yesaya 42: 8 yang berbunyi : “Ani YAHWEH hu sh’mi” yang artinya “Aku YAHWEH, itu nama-Ku”

     Dan NAMA tersebut harus diingat sampai turun-temurun, karena pribadinya tetap ADA turun-temurun, apalagi Kitab Mazmur 72: 17 mengatakan “Nama-Nya akan tetap untuk selama-lamanya, nama-Nya akan tetap selagi matahari ada, dan mereka saling memberkati dalam Nama-Nya, dan segala bangsa akan diberkati oleh-Nya.” Namun manusia yang tidak mengerti atau dirasuk setanlah yang selalu berusaha untuk meniadakannya. Dan itu jelas-jelas merupakan pelanggaran terhadap Firman Elohim.Apapun usaha manusia untuk melupakan-Nya… tetap saja nama-Nya kekal dan DIA sendirilah yang akan menyatakan kebenarannya.

     Banyak hal manusia berusaha untuk menghilangkan nama-Nya, cara yang sudah saya bahas beberapa waktu lalu adalah dengan mengatakan bahwa nama-Nya tidak ada seorang pun yang tahu bagaimana mengucapkannya, padahal kalau memang tidak ada seorang pun yang tahu mengucapkannya, mengapa selama ini sudah bisa diterjemahkan? Dan Kitab Talmud juga mengatakan bahwa di Bait Suci umat-Nya memanggil nama-Nya,bukan memanggil sebutannya seperti Bapa, Adonai, Ha-Shem, Tuhan, Elohim dan sebagainya. Ada alasan lain yang intinya tetap sama, yaitu usaha-usaha setan agar manusia melupakan nama-Nya, padahal Firman Tuhan mengajar agar nama-Nya tetap diserukan dan dipanggil. Baca 1 Tawarikh 16: 8, Mazmur 105: 1 dan lain-lain.

     Setan berusaha agar nama-Nya dilupakan, karena dengan tidak disebut tentu saja bisa terlupakan, seperti yang pernah dilakukan oleh orang Yahudi, sehingga pernah terjadi 1 generasi tidak mengenal nama YAHWEH dan segala perbuatan-perbuatan dahsyat yang pernah YAHWEH lakukan bagi mereka (Hakim 2: 10-11).

     Cara berikut yang juga menyimpang dari Firman Tuhan adalah bahwa Nama YAHWEH hanya bisa dan boleh disebut di dalam ruangan bait suci saja, kalau diluar dilarang. Saya akan ungkapkan bahwa hal tersebut merupakan larangan dari manusia, bukan Firman Tuhan yang melarang, kalau sesuai Firman Tuhan justru Tuhan menghendaki nama-Nya tetap disebut dan dipanggil dari generasi ke generasi atau turun-temurun. Nah lalu kenapa ada yang mengatakan demikian? Artinya boleh disebut hanya kalau di bait suci saja? Ternyata larangan tersebut ditulis dalam Kitab Talmud, yaitu di Misnah Sotah 7: 6, Berakhot Sotah 38b dan Misnah Tamid 7: 2 dimana ayat-ayat tersebut dimaknai oleh orang-orang Yahudi setelah mereka pulang dari pembuangan Babilonia sehingga para rabi mereka memutuskan untuk tidak menyebut YHWH (YAHWEH) ketika membaca kitab suci atau berkhotbah namun menggantikannya dengan sapaan penghormatan Adonai (Tuan) dan HaShem (Nama itu), dimana di Talmud dikatakan “…. Di tempat suci, seseorang mengucapkan sang nama sebagaimana tertulis, namun diluar tempat itu harus dalam bentuk euphemisme” nah yang menjadi pertanyaannya, Anda mau lebih taat kepada siapa? Taat kepada pendapat para rabi atau perintah Firman, kalau di bait suci bisa disebut, berarti khan orang Yahudi mengerti bagaimana mengucapkannya, kalau dikatakan tidak ada yang tahu bagaimana mengucapkannya, mengapa selama ini bisa diterjemahkan? Dan jika Anda mengikutinya, berarti Anda Yudaisme dan berpegang pada Talmud juga.

     Yeshua / Yesus sendiri juga mengajar untuk mengasihi YAHWEH lebih dari segalanya, perhatikan ayat berikut ini: "Wayomer YESHUA elaiw we’ahav’tta et YAHWEH Eloheikha, be’kal-levav’kha uv’kal-nafshe’kha uvkal-maddaekha" yang artinya : "Dan YESHUA berkata kepadanya, “Kasihilah YAHWEH, Elohimmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.” Mattai / Matius 22: 37










     Kalau YESHUA / YESUS saja mengajar untuk mengasihi YAHWEH, kenapa Anda tetap menolak? Lalu YESHUA / YESUS yang mana lagi yang Anda ikuti? Kitab Suci mengajarkan kepada kita, takutlah kepada Elohim yang mampu membunuh tubuh dan mencampakkannya ke dalam neraka (Mattai / Matius 10: 28), jangan takut kepada Sinode, Pemimpin gereja atau institusi-institusi duniawi yang tidak sesuai FIrman Tuhan. HaleluYah (Halelu=Pujilah dan Yah=YAHWEH), jadi HaleluYah itu artinya Pujilah YAHWEH, kalau menolak YAHWEH, silakan konsekuen, mulai sekarang jangan lagi berseru HaleluYah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar